Pada sisi yang lain, KH. Ahmad Salam mendapat perintah dari KH. Yahdi Mathlab Mojogeneng untuk mendidirikan pesantren Tahfidzul Quran, namun hal ini tidak bisa segera terwujud. Baru setelah KH. Ahmad Salam mendapat restu dari KH. Ahmad Syamsuddin, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1988, beliau melaksanakan pembangunan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an secara mandiri di atas tanah miliknya dengan tujuan untuk memisahkan santri putra yang menghafal al-Quran dari santri yang hanya mengkaji kitab-kitab kuning (Salafi) yang sebelumnya bercampur jadi satu. Pemisahan ini dilakukan agar para santri bisa fokus pada masing-masing disiplin ilmu yang menjadi pilihan mereka. Kemudian sesuai perkembangannya pondok pesantren Tahfidzul Quran ini direstui oleh KH. Ahmad Syamsuddin untuk menerima santri putri pada sekitar tahun 1998. Dan sekarang pondok tersebut menjadi asrama Al-Masyitoh.
Adapun para pengasuhnya sebagai berikut :
1. KH. Ahmad Salam (1988 - 2014)
2. Nyai Hj. Siti Badriyah (Pengasuh Utama, 2014 - Sekarang)
3. Gus H. Ali Nuruddin (2014 - Sekarang)
4. Gus Muhammad Abdul Hafidz (2014 - Sekarang)